Pengalaman Dipalak Preman di Halte Part 2

Saya cuma ada uang 50ribu bang di Kantong, ini juga dikasih sama orang tadi sore, kalau mau gimana kalau saya belikan Abang minuman saja, tapi tolong sisakan uangnya sedikit ya Bang, untuk saya menyebrang besok” uji ku. “Yaudah! Cepat sana beli minum kau! Kutunggu disini, tak balik kesini, awas kau!” bentak sang preman. Saya segera mengambil carrier dan mencari warung terdekat. Tak jauh, ternyata ada warung yang buka. Saya menghampiri warung itu, dan gawatnya, disana ada temen2 preman yang tadi. Saya kembali dipalak disana, tapi saya berkelit dengan alasan yang sama.

Lalu saya membeli minuman bir oplosan sebanyak 5 botol, dan ada sisa 15ribu. Saya segera kembali menuju halte dan memberikan minuman itu kepada para preman. “Hey kamu, sini ikut minum sama kami!” kata preman itu sambil tersenyum mabuk. Saya menolaknya dengan halus, karena saya bukan peminum dan saya tidak mau lagi membahayakan nyawa saya. Lalu saya segera pindah dari halte tersebut dan jalan kaki dalam kegelapan malam sejauh mungkin sekitar 1,5km. Tuhan memberikan saya petunjuk. Saya menemukan sebuah masjid dan berkenalan dengan seorang Marbot disana. “Memang disana kalau malam rawan dek, hati2.” . Saya hanya tersenyum kecut dan bersyukur, saya selamat dari kejadian itu.

Pelajaran yang dapat dipetik : Serius, bukan sembarang tempat umum yang bisa temen2 nginepin. Saya sama sekali ga merekomendasikan halte karena pengalaman buruk saya ini. Lebih baik kalian cari warung atau tempat yang lebih ramai. Selalu lakukan tips yang saya gunakan, simpan barang berharga di carrier, dan siapkan uang untuk mengecoh para preman. Kita ga akan pernah tau, kan? Selalu berdoa kepada Tuhan, karena dari Nya lah takdir kita kembali. Cukup saya yang mengalami kejadian ini. Dan cukup saya ga akan pernah lagi tidur di halte.

Lebih baik berhati – hati karena masih mending jika harta benda yang hilang. Kita tidak pernah tahu jika suatu saat ada orang yang nekat merenggut nyawa demi mendapatkan apa yang dia inginkan.

Pengalaman Tak Terlupakan Dipalak Oleh Preman

Yap! Saya kembali dengan postingan yang ga kalah menarik nih. Saya mengalami banyak sekali momen2 yang tak terlupakan. Untuk momen yang saya akan ceritakan kali ini, momen ini terjadi di Bima, Pulau Sumbawa saat saya solo Traveling, yakni jilid 1 overland dari Jawa-Bali-Lombok-Sumbawa-Flores bulan April-Juni 2014 selama 2 bulan. Semua total hitchiking start dari Banyuwangi. Foto yang saya pakai adalah foto bersama supir truk yang saya tumpangi. Begini ceritanya.. .
“Yud, bangun Yud, sudah sampai Bima”. Ternyata Pak Supir Truk membangunkanku. Plan saya hari ini adalah menginap di Bima, Sumbawa karena sudah 3d2n saya menumpang truk ini, mulai dari Banyuwangi. Panas, asem, segala saya rasakan. Lalu saya diturunkan disebuah halte, sendirian, dan dingin. Pak Supir melanjutkan perjalanannya ke Pool Truk tsb. Saya sengaja minta turun di halte, karena besok saya akan naik bus saja ke Sape, untuk menyebrang ke Labuan Bajo.

Saya segera membuka matras dan sleeping bag, lalu mulai merebahkan diri sambil mendengar musik di Iphoneku. Tak lama, sayapun merasa mengantuk, dan memasukkan semua barang berharga ke dalam carrier, dan tertidur. . . “Braaaaaakk!!!!!” Hoy bangun kau!!!” tiba2 ada suara keras membangunkanku. Ya Allah, ternyata ada 4 orang disekelilingku. Terlihat muka sangar mereka. Salah satunya rambutnya gondrong, ada juga yang botak. Muka mereka tersamarkan dengan cahaya lampu halte yang redup. “Anak mana kau? Serahin duit dan barang2 kau!” Teriak seseorang preman itu. Keringatku mengalir deras saat itu. Saya bisa mencium bau alkohol dari mulut preman itu, dan terlihat mereka agak sedikit mabuk. Untungnya, saya selalu menyimpan barang berharga didalam carrier yang paling dalam saat saya tidur ditempat umum, dan satu lagi, saya selalu menyiapkan uang 50ribu rupiah dikantong. Kalian akan tahu alasannya.

Bermodalkan muka kucel dan brewok tebal, saya membalas pertanyaan preman itu. “Saya mau ke Flores bang, saya dari jawa, saya juga abis dicopet Bang. Kalau abang ga percaya, ngapain saya tidur di halte bang, kalau saya ada uang, saya akan tidur di Hotel Bang.

Spot Keren nggak cuma Pantai dan Gunung doang, Gaes!

Selamat Siang! Lagi pada jalan-jalan kemana nih? Apa lagi stay dirumah aja?

Siang-siang mau hujan gini mari beropini. Dari perjalanan panjang Yudmin kemaren Yudmin nyamper tuh ke aneka tempat wisata. Dari wisata pantai, gunung, bukit, sejarah, musium, kuliner, pokoknya macam-macam deh, hingga spot wisata yang agak “dewasa” juga dilewatin (lewat doang woy) gara-gara penasaran haha.

Nah ingin beropini nih gaes. Nyadar nggak sih rata-raya kebanyakan traveller sekarang kalau jalan-jalan kebanyakan posting alam? Pernah nggak gaes kepikiran untuk posting foto di benteng atau museum? Atau malah kuburan yang bisa dibilang angker (Yudmin pernah waktu itu pas di Banda Naira, emang angker). Gunung dan Laut emang bagus gaes, tapi Indonesia itu kaya banget lho! Nggak cuma wisata alam, tapi wisata sejarahnya juga! Banyak spot wisata sejarah seperti benteng dan museum yang bikin kita “ngeh” sama kekayaan negeri kita ini. Yang lucunya, seperti apa kata Devmin “kok yang masuk museum atau kampung adat ya bule lagi bule lagi. Pemuda bangsa mana nih?”

Mungkin emang kalau foto di benteng atau di museum nggak begitu kece dibandingkan foto di gunung atau pantai. Tapi apa salahnya kita foto ditempat yang punya nilai historik dibaliknya? Ayolah, main ke museum sama benteng itu bukan artinya temen-temen Tua or Old Fashioned kok. Justru dengan itu temen-temen bisa banyak belajar, bahwa kekayaan Indonesia itu nggak cuma alamnya.

Yuk mampir ke museum, ke benteng, ke tempat yang punya nilai historik tinggi. Bukan cuma bikin kamu tambah keren, pastinya tambah pinter dan peduli sama sejarah bangsa kita! Selain itu, dengan mengunjungi tempat historical, kita juga dapat melihat apa saja sih yang ada dan tercipta sejak ratusan bahkan sampai dengan ribuan tahun yang lalu. Apakah anda penasaran?

Ini Opini Yudmin lho, gimana menurut temen-temen? Setiap orang pasti punya preferensi masing2. Yuk coba kita mulai banyakin mampir ke situs sejarah dan mulai bercerita! Selamat travelling.

Ular Penunggu dan Uang Berlipat di Bukit Pengasingan Bung Karno

Saat ini Yud dan tim sedang mampir ke salah satu spot yang punya sejarah menarik yaitu Wisma Ranggam. Wisma ini adalah rumah pengasingan Bung Karno, Bung Hatta dan menterinya saat tahun 1949 saat melawan Belanda untuk mempertahankan kemerdekaan NKRI.

Entah mengapa, seperti yang Yud bilang sebelumnya, lokasi dimana Bung Karno di asingkan selalu memberikan kisah tersendiri. Contohnya kamera wisatawan yang rusak saat merekam ruangan Bung Karno tanpa izin terlebih dahulu, teman Yud pernah mengalami kejadian itu saat mampir di Pengasingan Bung Karno di Ende, Flores. Di Wisma Ranggam ini juga terdapat satu bagian ubin yang jika diinjak seperti berbunyi kopong ( seperti ada ruangan dibawah lantai itu ), tapi sampai sekarang belum ada orang yang berani membongkar ruang itu, karena kebetulan ubin itu terletak di bekas Kamar Bung Karno. Kira-kira apa yang ada dibalik ubin itu, sampai sekarang tidak ada yang tahu.

Sejarah Indonesia terlalu menarik untuk dibahas! Penasaran banget sama cerita Bapak guide yang berapi-api menjelaskan cerita tentang Bung Karno dan sahabat. Lanjut lagi yuk ke tempat menarik lainnya!

Hari ini setelah dari Wisma Ranggam, tim mampir ke Musium Timah (Tentang Sejarah Timah di Bangka), Batu Balai (Batu unik seperti kapal besar terbalik yang muncul ditengah savana), Rumah Mayor Cina, beberapa Pantai yakni Pantai Arwana dan Pantai Baturakit, lalu diakhiri dengan Bukit Menumbing, yaitu bukit peristirahatan Bung Karno.

Lagi-lagi, ada kisah aneh yang ada di pengasingan Bung Karno. Tadi Yud diantar oleh guide untuk melihat ular penunggu bukit Bung Karno beristirahat ini. Jadi ada 5 ular hijau berbisa yang nangkring di 2 buah pohon kecil yang disimpan didalam pot. Lucunya, kadang ular itu hilang tiba-tiba, dan jika waktunya pohon itu diganti dengan pohon yang baru, nanti ular itu akan muncul lagi. Kejadian ular penunggu ini sudah sejak zaman Bung Karno hingga sekarang. 70 tahun ular yang hilang muncul? Anehnya lagi, ularnya adalah ular yang sama.

Ada juga uang berlipat, yaitu berupa selembar uang yang ada efeknya jika diletakkan di telapak tangan. Jika pikiran kamu baik, maka uang itu akan terlipat dan tergulung dengan sendirinya. Tetapi jika pikiranmu jelek, uang itu akan biasa saja atau hanya terlipat sedikit. Percaya nggak percaya?

Budaya dan sejarah Indonesia memang juara banget! Ayo mampir ke heritage site yuk!

Kepulauan Riau Wajib Dikunjungi oleh Anda

Kepulauan riau menyimpan banyak sekali pulau dan wisata alam lainnya yang hanya dapat ditemukan di tempat tersebut. Salah satu provinsi Indonesia yang bertetanggaan dengan negara singapura adalah kepulauan riau.

Lagoi memiliki pantai yang sangat bersih. Hanya tampak sedikit dedaunan yang mengotori pantai. Setiap beberapa jam sekali, petugas kebersihan membersihkan pantai. Maklum, namanya juga komplek resort harus terjaga kebersihannya.

Tapi ada yang lebih unik lagi disini. Ada satu kolam renang yang dinobatkan sebagai kolam renang terluas se Asia Tenggara, Laguna Kristal-The Canopi.

Laguna Kristal tak berbeda dengan kolam renang di resort lainnya, hanya berbeda dengan ukuran kolam renangnya. Luaaaaaas sekali! Yud sendiri nggak tau ya berapa luasnya, tetapi kolam renang ini sudah dinobatkan sebagai kolam renang terluas di Asia Tenggara. Tak hanya itu, kamu bisa bermain banyak water games disini. Macam banana boat, water jet, dan banyak lagi. Maklum, luas banget serasa laut.

Jadi penasaran mampir ke Lagoi? Siapin duit yang banyak aja hehehe. Ini Yud cuma berdiri di ujungnya doang lho, sebelah sananya jauh lebih luas lagi!

Sepertinya untuk kantong backpacker, agak berat juga. Tapi kalau sekedar mau masuk dan foto-foto diperbolehkan kok. Asal dandananmu jangan terlalu kucel dan berantakan ya hihi.

Destinasi selanjutnya adalah danau biru bintan. Tempat ini sangat mirip dengan kaolin yang ada di belitung. Danaunya sendiri bukan danau alami, tetapi danau buatan hasil urukan timah dan tambang pasir. Mungkin nggak perlu dijelasin lebih jauh lagi sih, mirip-mirip sama danau Kaolin di Belitung. Jadi air hujan yang jatuh ke kawah bekas urukan akan berubah warna menjadi sangat biru karena residu kandungan kimia yang ada di dasar urukan. Wew!

Sekali lagi, kalau kamu nemu danau yang seperti ini, jangan coba-coba berenang ya! Karena airnya banyak sekali mengandung bahan kimia, dan kita nggak pernah tau siapa tau beracun. Lebih baik take a photo, abis itu pulang deh!

Nah, sekarang membahas satu spot yang unik. Sebenarnya spot ini belum jadi, tapi karena warnanya yang ngejreng banget dibalik teriknya matahari di Bintan (di Bintan mataharinya ada tiga) nah makanya Yud share deh mesjid unik ini.

Entah namanya apa, tapi masyarakat sekitar menamakannya Mesjid Kawal. Lucu dan unik yah! Mesjid Kawal saat ini masih dalam proses pembangunan, tetapi menurut Leni mesjidnya sudah bisa digunakan untuk beribadah. Joss!

Jadi kalau kamu biasanya main ke istana Boneka yang pink pink itu sama pacar kamu, kalau abang ajak ke mesjid Pink ini buat Ijab Qabul, mau nggak dek?

Revisit Derawan Traveling Tanpa Batas Waktu

Satu hal yang paling menyenangkan saat traveling tanpa dibatasi oleh waktu adalah bisa mengulangi destinasi yang sudah didatangi sebelumnya. Karena belum puas, saya ingin kembali lagi bertemu dengan hiu paus.

Singkat cerita, saya, Yudi, tiga wanita berbikini–Vivi, Arum, dan Jessica, melanjutkan perjalanan menuju Talisayan. Tapi, kali ini kami mendapatkan tambahan peserta yaitu Syifa dan Ilyas. Menurut motoris, angin hari ini cukup kencang, jadi kami harus siap dalam keadaan apapun.

Langit masih gelap dan gemilap bintang masih berkilau saat kami mulai melepas jangkar. Tak sampai setengah jam kami mengarungi samudra, ganasnya ombak menghempas kami.

Kapal kami goyang ke segala arah, menciptakan kengerian yang amat sangat. Belum lagi kurangnya cahaya dari kapal kami, dan sang motoris hanya mengandalkan GPS Handphone yang tampaknya tak begitu akurat.

Saya jadi ngeri, akibat sebelumnya mendengar cerita bahwa Motoris kami, Bang Ampi, pernah hanyut selama 8 hari diatas laut, terbawa arus dari Derawan hingga Filipina. Saya akan menceritakan kisah beliau lain waktu.

Meskipun ombak besar, sang motoris tak bergeming, kontras dengan kami para penumpang yang kadang kaget tak karuan. Untungnya, langit dan matahari bersahabat saat itu, sehingga tak butuh waktu lama agar cahaya menerangi lautan yang gelap.

Yang seharusnya hanya dua setengah jam, karena ombak hampir empat jam perjalanan menuju Talisayan. Kesulitan tak hanya sampai disitu, kami harus mencari bagan yang dikelilingi oleh hiu paus. Masalahnya adalah, ada puluhan bagan di tengah laut!

Dam akhirnya, setelah 4 kali gagal di bagan yang berbeda, happy ending. Empat hiu paus sekaligus!

Revisit, revisit, dan revisit. Selama lebih dari dua minggu saya di Derawan, saya punya banyak sekali kesempatan untuk revisit spot-spot wisata yang rasanya belum puas. Setelah puas bermain bersama 4 hiu paus di revisit Talisayan, saya kembali revisit Hajimangku karena satu alasan. Yaitu belum melompat dari tebing menuju danau. Ya, cliff jumping.

Sebenarnya, cliff jump nya sendiri tak terlalu tinggi, sekitar 8 meter. Jauh lebih tinggi cliff jump dari puncaknya Cunca Wulang – Labuan Bajo. Tebing yang paling pendek saja sekitar 12 meter. Saya waktu melompat dari Cunca Wulang, rasanya jantung mau copot.

Nah, pada kesempatan pertama ke Hajimangku, saya tidak melompat, karena waktu itu badan rasanya rada nggak enak. Tapi kalau kata orang “kapan lagi kesini? Tak ada kesempatan kedua”. Maka dari itu, saya memutuskan untuk melompat.

Warna danau terlihat berwarna hijau tosca akibat cahaya yang menusuk dari arah atas, membuat saya semakin tak sabar untuk segera terjun langsung.

By the way, ngeri gak sih cliff jump? Paling tinggi pernah berapa meter? Saya mah ngeri euy, 8 meter aja rasanya jantung mau lepas.

DIBALIK KENIKMATANNYA, INILAH BAHAYA MINUM TEH SUSU

Tidak hanya seringnya dikonsumsi oleh kaun milenial sekarang ini dalam berbagai jenis varian buble tea, campuran teh susu juga sudah sejak ada di jalam dulu salah satunya teh tarik yang menjadi sala satu teh yang dicampurkan dengan susu dan sudah ada sejak lama sebelum sekarang ini mengenal jenis minuman boba. Meskipun teh susu sama-sama mempunyai manfaat yang sangat baik untuk kesehatan, tapi tenyata jika susu dicampurkan dengan teh memiliki bahaya yang tidak baik untuk kesehatan tubuh.

Teh susu memang sudah ada sejak lama dan dipercaya memiliki manfaat yang sangat baik untuk tubuh, jenis teh ini juga sering diteliti dan juga aman saja untuk dikonsumsi tapi jenis teh ini adalah teh hijau dan teh hitam. Teh hitam ataupun teh hitam ini sama-sama memiliki kandungan flavonoid yang bersifat antioksidan maka hal inilah yang bisa menjadikan teh memiliki manfaat yang positif dalam menangkal radikal bebas. Tidak hanya kandungan flavonoid saja, teh juga mengandung vitamin C, E dan beta-keroten yang juga memiliki sifat antioksidan.

Kandungan diatas yang bisa membuat jika mengkonsumsi teh secara rutin dipercaya dapat menurunkan kolestrol jahat dan juga dapat menurunkan risiko terjadinya penyakit jantung dan kanker. Tidak kalah dengan teh, susu juga ternyata memiliki manfaat yang sangat baik untuk kesehatan karena susu kaya akan nutrisi seperti kalsium, protein, mineral dan juga vitamin yang sangat baik bagi pertumbuhan dan juga kesehatan pada tulang.

Lantas apa bahayanya jika teh dicampur dengan susu? Beberapa penelitian juga sudah membuktikan bahwa mengkonsumsi teh dicampur dengan susu bisa mengurangi kedua manfaat yang terkandung. Karena manfaat protein dari susu yaitu kasein ini dipercaya bisa meningkatkan flavonoid pada teh singga bisa menganggu pada penyerapan dan aktivitas antioksidan. Hal inilah yang telah dibuktikan oleh Philippe Bourassa, penelitian tersebut yang nyatakan bahwa teh susu bisa menurunkan fungsi flavonoid pada teh.

Namun dari berbagai pendapat beberapa ahli yang meneliti teh susu ini masih belum bisa disimpulkan dengan pasti dari teh yang dicampurkan dengan susu. Meskipun masih membutuhkan penelitian yang lebih lanjut mengenai bahaya teh susu ini jadi tidak salahnya kalian hanya membatasi saja bukan artinya harus tidak mengkonsumsi teh susu.

 

Negeri 1000 Curug di Purwokerto

Jawa tengah adalah salah satu tempat di Indonesia yang memiliki jutaan tempat wisata indah dan bernuansa alam. Salah satu tempat wisata yang terdapat di purwokerto adalah wisata seribu curug. Banyak sekali keindahan alam yang dapat dinikmati oleh para wisatawan jika berkunjung kesini.

Curug juga dikenal dengan air terjun merupakan tempat yang sangat tepat sebagai relaksasi diri dan juga menenangkan pikiran. Sebenarnya disini juga terdapat destinasi wisata lain seperti kampung hobbit, akuarium raksasa, pemandian air panas, dan juga kebun stroberi.

Disini kita akan mengikuti perjalanan Ashari Yudha yang berkeliling ke curug – curug yang terdapat di daerah purwokerto. Cerita ini dilansir dari instagramnya yang telah centang biru (verified) dengan username catatanbackpacker. Yuk simak kisah seru menjelajahi negeri 1000 curug ini.

Kali ini, saya dan tim Jelajah Merdeka Negeri 1000 Danau tiba di salah satu lokasi wisata yang cukup terkenal di Kabupaten Banyumas, yaitu Batu Raden. Di Batu Raden sendiri banyak sekali curug, bahkan sering dibilang negeri 1000 curug. Hal itu juga terjadi karena proses tektonik dan struktur yang ada di daerah ini (biar kesannya Geologist banget) yang menyebabkan terbentuknya patahan yang akhirnya memunculkan curug-curug.

Ada satu hal di Baturaden yang menarik di mata kami ( yang jelas bukan GS ) yaitu Telaga Sunyi. Dinamakan telaga Sunyi mungkin karena letaknya diantara hutan dan kudu sedikit trekking melawan arah air. Di telaganya sendiri terdapat sebuah gua sedalam 6 meter. Tak hanya gua, tapi ada satu Curug yang menjadi sumber air si Telaga Sunyi ini. Eksotis!

Telaga Sunyi benar-benar sunyi lho! Saat kami datang, belum ada siapa-siapa, bahkan penjaganya saja belum ada. Tapi namanya wisata, kalau agak siangan apalagi weekend tetap ramai. Tak lama, datanglah para wisatawan lain yang ingin melepas penat setelah sepekan bekerja.

Bagi temen-temen yang mampir ke Purwokerto dan sekitarnya, wajib mampir ke Telaga Sunyi ya! Jangan mampir ke GS kayak yang punya akun ini ya.. GS : Gathering Station.

Ramuan Legenda Suku Mentawai

Suku mentawai adalah salah satu suku yang ada di Sumatera Barat, Indonesia. Suku ini masih memegang teguh sekali tradisi dan budaya yang diwariskan dari leluhur hingga sekarang. Orang – orang suku mentawai sangat dikenal dengan peramu handal yang dapat membuat ramuan ajaib untuk berbagai macam penyakit.

Sikerei adalah salah satu kemampuan dari suku mentawai yang merupakan kekuatan untuk berkomunikasi dengan leluhur dan menyembuhkan berbagai macam penyakit. Ada 4 marga besar yang mendominasi di suku mentawai, antara lain Samakalek, Samoilanggan, Taporuk, dan juga Saimpunuk.

Kali ini kita akan jalan – jalan melihat suku mentawai si peramu handal yang dilansir dari instagram seorang travel blogger bernama Ashari Yudha di instagramnya.

“Kalau kamu berminat, saya akan menunjukkan bagaimana kami membuat satu ramuan ampuh untuk membantu kami berburu.” ujar Aman.

“Ramuan? Apakah berburu harus menggunakan ramuan?” saya balik bertanya.

“Ya, karena ramuan ini mempunyai efek manjur yang membantu kami untuk mendapatkan buruan kami.”.

Lalu, Aman berjalan ke arah kebun yang berada tepat di depan rumahnya. Terlihat ia sedang memetik beberapa buah cabai dan alang-alang. Tak lama, Aman kembali ke dalam rumah.

“Kami hanya butuh cabe, tuba, dan dagek untuk membuat ramuan. Pernah dengar?” tanya Aman.

“Kalau cabe sih tau Aman. Tapi kalau tuba dan dagek itu apa Aman?”.

“Tuba itu, ya seperti peribahasa air susu dibalas air tuba. Memang benar ada tumbuhan tuba. Kalau dagek itu sejenis alang-alang yang tumbuh disekitar sini. Saya juga tidak tahu bahasa Indonesianya apa” jawab Aman sambil tertawa.

Dengan sigap, Aman lalu mengambil ulekan dan mengulek semua bahan yang sudah diambil tadi. Bahan tersebut dihaluskan hingga mengeluarkan air, dan air ramuan itulah yang akan dioleskan ke mata panah untuk berburu.

“Ramuan ini akan memberikan efek yang ampuh. Nah, inilah yang biasa Sikerei lakukan, membuat ramuan” lanjut Aman.

Saya jujur senang sekali saat Aman menceritakan kegiatannya sehari-hari. Bagaimana ia gigih berburu demi keluarga, dan juga sabar menjaga tradisi ramuan tradisional yang mungkin sudah banyak alternatifnya di luar sana. Salut banget, Aman!

Budaya Bakar Batu di Papua Indonesia

Pernah dengar tentang prosesi Bakar Batu? Kalau diartikan secara harfiah, artinya ya batu yang dibakar. Sebenarnya nggak salah sih, karena memang media yang digunakan itu adalah batu-batuan. Tapi, yang dibakar itu bukan batu saja, melainkan ada makanan didalamnya. Catatan ini dilansir dari instagram seorang travel blogger yaitu Ashari Yudha.

Bakar Batu merupakan salah satu tradisi yang amat terkenal di Papua yaitu berupa prosesi memasak bahan makanan (bisa berupa babi, ubi, ketela, dll) secara bersama yang dilaksanakan oleh warga satu kampung. Biasanya Bakar Batu ini hanya dilakukan di acara tertentu saja, misalnya syukuran bayi baru lahir, adanya tamu yang datang, atau silaturahmi antar warga kampung.

Mengapa dinamakan Bakar Batu? Karena media batu yang digunakan untuk memasak, benar-benar dibakar hingga panas sekali, kadang sampai berwarna merah. Kebayang panasnya?

Prosesinya juga nggak asal sih. Biasanya, para pemuda yang menyiapkan batu yang akan dibakar. Batu akan dibakar hingga kayu bakar yang membakarnya habis. Lalu dengan sebuah capit dari kayu, batu yang panas banget itu akan dipindahkan ke sebuah lubang di tanah yang sudah dialasi dengan daun pisang. Nah, lalu untuk bahan makanannya misalnya babi, itu juga ada prosesnya. Bukan langsung dibunuh gitu aja, tapi harus dipanah. Kenapa hayo?

Nah, jadi setelah batu panas tersebut dipindahkan kedalam lubang yang yang udah dialasin dengan daun pisang, bahan-bahan makanan lalu akan disiapkan. Kalau babi, ada ritualnya nggak asal sembelih saja. Jadi, babi harus dipanah oleh para kepala suku. Dan saat dipanah, babi harus langsung mati. Karena kalau babinya tidak langsung mati, diyakini acara tidak akan berjalan sukses.

Setelah babi mati, lalu isi perut babi akan dikeluarkan dan sisanya akan disimpan didalam lubang. Lalu, diatas babi akan ditaruh dedaunan dan umbi-umbian sebagai pelengkap. Langkah terakhir ialah menutup kembali lubang dengan batu panas lalu galian tersebut ditutup dengan rapat.

Menurut kepercayaan orang Papua sendiri, tradisi Bakar Batu ini merupakan bentuk perdamaian dan rasa saling berbagi kebahagiaan. Kalau kata saya sih, terlihat banget nilai-nilai Indonesianya disini. Nilai kegigihan dan kesabaran dalam menjaga tradisi yang ada meskipun sudah mulai dikikis oleh modernisasi, nilai gotong royong saat memasak dan menyiapkan bersama prosesi bakar batu, dan nilai kerendahan hati saat saling berdamai dan makan bersama meskipun berbeda suku.