Tewasnya Mayor Jenderal Qasem Soleimani Panglima Tertinggi Iran pada awal tahun 2020 itu membuat penduduk di seluruh dunia waspada. Pembunuhan itu dilakukan atas perintah Presiden Washington Donald Trump dan sudah memicu akan terjadinya Perang Dunia III saat ini.
Kabar itu juga sempat menjadi trending topic di medsos. Menyusul kabar kejadian tersebut saat ini Iran sudah mengibarkan bendera merah pada atas kubah suci masjid Jamkaran Iran. Itu adalah isyarat dari Iran akan melakukan aksi balas dendam untuk Amerika Serikat. Pengibaran bendera merah di atas kubah masjid tersebut adalah pertama kalinya dalam sejarah yang selama ini belum pernah dilakukan.
Banyak yang meyakini jika hal tersebut adalah sebuah peringatan akan terjadinya pertempuran atau perang. Pada tradisi Syiah mengibarkan bendera merah adalah melambangkan darah yang ditumpahkan dengan tidak adil atau berat sebelah. Selain itu lambang bendera merah juga dijadikan menjadi panggilan untuk membalas kematian seseorang yang sudah tewas.
Pada bendera merah tersebut juga dituliskan: ” Kami ingin membalas darah Husein saat ini.” Beliau merupakan cucu dari Nabi Muhammad SAW yang meninggal di Padang Karbala saat perang. Husein merupakan Imam Suci ketiga sesudah Ali bin Abi Thalib juga Hasan bin Ali yang ada di dalam kepercayaan muslim Syiah.
Presiden AS Donald Trump mengatakan jika pembunuhan itu dilakukan untuk mencegah konflik yang dapat menyebabkan perpecahan. Namun negara Iran itu sudah bersumpah akan melakukan pembalasan untuk perlakuan hal itu. Pembalasan itu membuat seluruh penduduk dunia waspada karena akan ada perang yang sangat besar. Laporan Daily Express Pemimpin Revolusi negara Iran Imam Sayyed, Jumat (3/1/2020) dirinya bersumpah “akan balas dendam” saat menanggapi pembunuhan Mayor Jenderal Qasem Soleimani Panglima Tertinggi Iran.
Kementrian Luar Negeri juga ikut memperkuat ucapan Imam Sayyed itu dengan memberi peringatan saat melakukan perjalanan pada negara di Timur Tengah. Selanjutnya seusai ketegangan antara Amerika Serikat dengan Iran semakin meningkat setelah serangan drone terjadi. Presiden As Donald Trump seolah tidak takut dengan ancaman Iran tersebut, dan ia langsung siagakan 3.000 tentara AS di Timur Tengah setelah membunuh Mayor Jenderal Qasem Soleimani Panglima Tertinggi Iran.