ISIS sekarang sedang menyusun kembali kekuatannya di negara Irak, 2 tahun setelah kehilangan daerah terakhirnya di negara tersebut. Berubah menjadi Al-Qaeda dengan teknik yang lebih baik juga uang yang lebih banyak.
Pejabat intelijen Kurdi dan Barat mengatakan, Mereka mampu membeli kendaraan, senjata, suplai makanan, juga peralatan. Dalam hal teknologi, mereka lebih ahli. Sekarang lebih sulit untuk dapat mengungkap tempat persembunyian mereka.
ISIS memiliki 10.000 anggota di Irak dengan 5.000 pejuang, Berbicara dari Sulaimaniya terletak di perbukitan kawasan Kurdistan di Irak Utara, teroris tersebut menghabiskan 2019 pada pegunungan Hamrin, untuk membangun lagi reruntuhan kekhalifahan mereka.
Brigadir Jenderal William Seely, Komandan Gugus Tugas-Irak, mengatakan jika pasukannya sekarang lebih siap dibandingkan di tahun 2014, Kami melihat aktivitas meningkat, dan kami pikir bagian membangun kembali sudah selesai.
ISIS yang berbeda sudah muncul, yang tidak ingin lagi menguasai daerah manapun demi untuk mencegah dirinya menjadi target. “Inilah pusat kegiatan untuk ISIS sekarang,” ucap Talabany. “Ini adalah pegunungan yang sangat panjang, juga sangat sulit untuk dikendalikan tentara Irak. Juga ada banyak tempat persembunyian dan gua tersembunyi.”
Komandan militer AS di Irak mengatakan, sekali pun juga ISIS berusaha bangkit, tetapi kali ini mereka akan menghadapi respons yang lain melalui pasukan keamanan Irak dan juga Kurdi. Ia memperingatkan bahwa ISIS akan diperkuat oleh kerusuhan di ibu kota Irak, Baghdad, saat ini dan akan memanfaatkan rasa kerasingan di antara sesama Muslim Sunni, yang adalah merupakan kelompok minoritas.
Militan juga akan mendapat manfaat dari ketegangan hubungan antara Baghdad dan pemerintah daerah Kurdistan, menyusul kemerdekaan Kurdi di tahun 2017. Pada pos di puncak bukit yang menghadap kota Gwer, Mayor Jenderal Sirwan Barzani melihat tanah kosong, dengan ekspresi bimbang. Komandan Kurdi Peshmerga mengatakan ISIS sekarang bebas berkeliaran di wilayah tak terkendali ini.
Laporan intelijen Peshmerga, barisan ISIS di area itu baru – baru ini diperkuat dengan antara 100 pejuang dan melintasi perbatasan melalui Suriah, juga termasuk beberapa orang asing menggunakan sabuk bom bunuh diri. Ia menyebutkan satu bulan dari pertengahan Oktober sampai pertengahan November, saat ISF melancarkan 170 operasi pembersihan dan juga menghancurkan hampir 1700 komponen untuk bom rakitan.