Hubungan suami istri saat masih pacaran bukanlah hal yang aneh lagi di masyarakat kita. Hal ini terjadi karena adanya perubahan sosial dan budaya yang terjadi di masyarakat kita. Kalau dulu, saat orang pacaran, untuk berpegang tangan saja, orang sudah salah tingkah. Dan itu sudah membuat sangat deg-degan dan sangat senang. Apalagi untuk berpelukan atau cium di pipi saja, itu sudah membuat hati berbunga-bunga. Dan itu sangat jarang dilakukan, hanya di waktu-waktu khusus saja. Seperti ulang tahun dan sebagainya.
Kegiatan Bersetubuh Sudah Semakin Menjadi Hal Biasa Di Zaman Sekarang
Zaman sekarang, banyak pasangan yang melakukan hubungan suami istri saat masih pacaran. Kegiatan bersetubuh sudah semakin menjadi hal biasa. Padahal, seharusnya hubungan suami istri hanya dilakukan setelah menikah. Dilakukannya hubungan suami istri saat masih pacaran dapat menimbulkan beberapa masalah di kemudian hari.
Semakin Banyak Orang Bersetubuh Di Saat Masih Pacaran
Berdasarkan penelitian, ternyata banyak pasangan yang melakukan hubungan suami istri saat masih pacaran. Hal ini tidaklah mengherankan karena seksualitas merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari yang sangat penting bagi kebahagiaan pasangan.
Tidak hanya itu, hubungan seksual juga dapat mempererat ikatan antara pasangan dan meningkatkan rasa percaya dan saling mengenal satu sama lain. Oleh karena itu, tidak heran bila semakin banyak orang yang berpikir untuk melakukannya saat masih pacaran.
Sudah Mulai Menjadi Kebiasaan Hubungan Suami Istri Di Kalangan Anak Muda
Sudah menjadi kebiasaan hubungan suami istri di kalangan anak muda untuk melakukan hubungan seksual saat masih pacaran. Hal ini terjadi karena adanya tekanan dari lingkungan sosial dan budaya yang menuntut pasangan untuk berhubungan seksual ketika telah menikah.
Anak muda sering kali merasa tekanan untuk memenuhi ekspektasi teman-temannya dan mendapatkan pengakuan dari orang lain. Untuk memenuhi ekspektasi teman-teman, anak muda sering kali melakukan hubungan seksual dengan pasangannya meskipun mereka sendiri belum siap secara mental dan emosional untuk melakukannya. Akibatnya, anak muda sering kali mengalami depresi dan gangguan kecemasan setelah melakukan hubungan seksual yang tidak dilandasi oleh ikatan pernikahan.