Jangan Tawar Dagangan Pedagang Kecil

Seringkali budaya di Indonesia ini termasuk sangat salah dan kurang manusiawi. Contohnya adalah pedagang kecil yang berdagang di pasar maupun di pinggir jalan seringkali dagangannya ditawar. Sementara jika makan di mall ataupun belanja barang tidak ditawar sama sekali.

Padahal, dagangan orang kecil tersebut ingin kita rebut rejekinya ribuan perak saja. Kenapa bisa begitu? Banyak sekali yang masih belum mengerti konsep manusiawi satu ini. Alangkah baiknya kita membantu dengan sebisa kita. Apabila memang harganya tidak cocok ya tidak usah dibeli dari pada menawar keuntungan mereka yang terhitung sangat kecil dan tidak seberapa.

Dari kecil, kata nyokap gue, gue paling gak tega liat bapak/ibu tua dipinggir jalan bawa beban, atau masih jualan, ditengah ramainya ibukota.
Ada sebagian dari mereka yg terlihat payah, dan belum menghasilkan apa-apa, ada juga mereka yg rela menahan lapar agar uang hasil jualannya bisa dibawa pulang dgn utuh.

Sore itu, rujak beubeuk di Braga jd saksi betapa sulitnya mencari uang untuk hidup, betapa keras usaha yg harus dilaluin untuk mereka bertahan hidup.
Boro-boro untuk pergi Traveling atau Jalan-jalan, untuk makan hari esok saja sulit.
“Kelak, semoga orang tua gue dimasa tua nya, tidak perlu mencari uang sebegitu sulitnya, ini giliran gue” bisik lirih dalam hati. -amin-

Inilah bagian yg gue suka dari sebuah perjalanan, ketika kita bisa menemukan makna hidup yg tidak selalu sama dgn yg kita jalanin, ketika kita harus membiasakan diri berbagi, bersosialisasi dgn mereka yg ada di sekeliling.

Tidak akan jatuh miskin, ketika elu bisa berbagi sedikit hasil dari apa yg elu punya, mungkin dengan cara “MEMBIASAKAN DIRI UNTUK TIDAK MENAWAR” serendah-rendahnya kepada warga lokal yg menggantungkan hidupnya dari hasil berjualan.. Masa elu gak malu, masuk cafe keren milik luar negri ga pake nawar, tp giliran industri kecil warga kampung lokal yg lebih butuh, ditawar abis-abisan? Kalo perlu cari gratisan…
Ahahahaha.. Percuma elu jalan-jalan keliling Indonesia, tp memberi warga lokal ajah gak mau, malah mau cari gratisan terus..

Terimakasih Bandung!
Terimakasih untuk sweet escape nya.. Terimakasih perjalanan hidup! .